Dijaman sekarang sulit memang menjauhkan diri dari gadget. Di era digital seperti saat ini, gadget sudah menjadi konsumsi anak dan
remaja. Bukan tak mungkin, melalui penggunaan gadget yang tanpa
pengawasan, anak dan remaja bisa kebablasan. Sebut saja jika mereka
mengakses hal-hal yang berbau porno atau kekerasan. Lantas bagaimana orang tua menyikapi hal ini?
![](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_v_ZX6VnoIm8pl925fwhPmBirZ49nOqBpx9al2AkAOVdjmjvshaKUjzb2N0QmMPrP6RSsv8B2MqrjpLvW2IfWsVR75jajaU5NJ_pgrJwk799ogOILwpKyljCr5ZEeZHcC0CJoRQBP99ky0PyFNachngRoTX4cJVA5ZzthXhTPrRak73=s0-d)
Menanggapi hal ini, psikolog anak dan remaja dari RaQQi - Human Development & Learning Centre, Ratih Zulhaqqi menegaskan bahwa orang tua semestinya tidak hanya memberi aturan saja, tetapi juga harus memantau. Selain itu, ketika orang tua setuju memberi anak mereka gagdet, sudah pasti ada konsekuensi yang terjadi.
"Ngasih anak gadget, berarti ada konsekuensinya kan. Salah satunya anak mengetahui hal-hal yang tidak diinginkan seperti konten porno atau kekerasan. Untuk itu, perlu orang tua me-review apa saja yang sudah dilakukan anak dengan gadgetnya," tutur Ratih saat berbincang dengan detikHealth.
Saat berbicara dengan anak, Ratih menekankan jangan malah memarahi anak. Tapi, ajak mereka bicara apa hal-hal yang bisa mereka ketahui atau yang tidak seharusnya mereka ketahui. Menjadi orang tua yang responsif menurut Ratih juga penting. Sehingga, ketika anak melakukan hal yang tidak seharusnya, ortu bisa meresponsnya dengan baik dan menggali lagi dari mana anak tahu hal itu dan apa pendapat dia soal hal itu.
Sebaliknya, ketika orang tua menjadi ortu yang reaktif, ketika tahu anak melakukan hal yang tidak sesuai bisa saja si ayah atau ibu langsung memarahinya, tanpa tahu latar belakang masalah tersebut. Sikap orang tua yang seperti inilah yang menurut Ratih kerap membuat anak melakukan segala sesuatu yang tidak tepat secara diam-diam.
"Apalagi memang remaja itu kan cenderung senang melanggar aturan ya. Terus dia takut dihukum kalau ketahuan jadinya misal dia melihat konten porno, ya diam-diam aja karena orang tuanya kebetulan reaktif, bukan responsif," tambah wanita berkerudung ini.
Dihubungi terpisah, psikolog anak dan keluarga Anna Surti Ariani MPsi memiliki tips supaya orang tua bisa memantau penggunaan gadget oleh sang anak. Buat kesepakatan dengan anak bahwa orang tua boleh mengecek apa yang diakses anak di gadget-nya. Pastinya, kesepakatan itu bisa didapat dengan pembicaraan yang baik dengan anak.
"Kemudian, bergaullah dengan teman-teman anak karena kadang lewat teman anaklah kita tahu anak kita ini gimana. Meskipun, kadang kala memang ada orang tua yang karena faktor tertentu misalnya akan bercerai, mereka jadi tidak bisa memberi perhatian lebih pada anaknya ya," kata Nina.
Menanggapi hal ini, psikolog anak dan remaja dari RaQQi - Human Development & Learning Centre, Ratih Zulhaqqi menegaskan bahwa orang tua semestinya tidak hanya memberi aturan saja, tetapi juga harus memantau. Selain itu, ketika orang tua setuju memberi anak mereka gagdet, sudah pasti ada konsekuensi yang terjadi.
"Ngasih anak gadget, berarti ada konsekuensinya kan. Salah satunya anak mengetahui hal-hal yang tidak diinginkan seperti konten porno atau kekerasan. Untuk itu, perlu orang tua me-review apa saja yang sudah dilakukan anak dengan gadgetnya," tutur Ratih saat berbincang dengan detikHealth.
Saat berbicara dengan anak, Ratih menekankan jangan malah memarahi anak. Tapi, ajak mereka bicara apa hal-hal yang bisa mereka ketahui atau yang tidak seharusnya mereka ketahui. Menjadi orang tua yang responsif menurut Ratih juga penting. Sehingga, ketika anak melakukan hal yang tidak seharusnya, ortu bisa meresponsnya dengan baik dan menggali lagi dari mana anak tahu hal itu dan apa pendapat dia soal hal itu.
Sebaliknya, ketika orang tua menjadi ortu yang reaktif, ketika tahu anak melakukan hal yang tidak sesuai bisa saja si ayah atau ibu langsung memarahinya, tanpa tahu latar belakang masalah tersebut. Sikap orang tua yang seperti inilah yang menurut Ratih kerap membuat anak melakukan segala sesuatu yang tidak tepat secara diam-diam.
"Apalagi memang remaja itu kan cenderung senang melanggar aturan ya. Terus dia takut dihukum kalau ketahuan jadinya misal dia melihat konten porno, ya diam-diam aja karena orang tuanya kebetulan reaktif, bukan responsif," tambah wanita berkerudung ini.
Dihubungi terpisah, psikolog anak dan keluarga Anna Surti Ariani MPsi memiliki tips supaya orang tua bisa memantau penggunaan gadget oleh sang anak. Buat kesepakatan dengan anak bahwa orang tua boleh mengecek apa yang diakses anak di gadget-nya. Pastinya, kesepakatan itu bisa didapat dengan pembicaraan yang baik dengan anak.
"Kemudian, bergaullah dengan teman-teman anak karena kadang lewat teman anaklah kita tahu anak kita ini gimana. Meskipun, kadang kala memang ada orang tua yang karena faktor tertentu misalnya akan bercerai, mereka jadi tidak bisa memberi perhatian lebih pada anaknya ya," kata Nina.
0 comments:
Post a Comment